Membiakkan
Ular
Yang
perlu diperhatikan:
- - jenis kelamin ular sulit ditentukan
- - ular dapat melahirkan anak ataupun menetaskan telur tergantung jenisnya
Bentuk,
ukuran, warna, dan sebagainya dari ular tidak berbeda sehingga sulit menentukan
jantan dan betinannya. Hal ini hanya dapat ditentukan oleh orang yang sudah
ahli dan berpengalaman. Untuk keperluan ini, gunakan tongkat kayu kecil yang
tumpul dengan cara ditekankan ke bagian kloaka ular yang panjangnya kurang dari
45 cm. Bila ada tonjolan di dalamnya maka ular tersebut berkelamin jantan.
Tonjolan ini merupakan penis (alat kelamin jantan). Walaupun demikian, ada
beberapa jenis ular yang betinanya pun mempunyai tonjolan walaupun berukuran
kecil. Sementara ular yang panjangnya lebih dari 45 cm dapat dilakukan dengan
penyusupan tongkat halus dan licin ke dalam kloaka yang diarahkan ke arah ekor.
Tongkat tersebut akan masuk lebih pada kloaka jantan dibanding betina.
Jenis
ular yang melahirkan anak (ovovivipar) antara lain boa konstriktor, garter, dan
rattle. Sementara jenis ular yang bertelur (ovipar) antara lain phyton dan ular
tikus. Bentuk telur umumnya lonjong panjang dan seakan berbulu seperti buah
kiwi. Telur akan menetas menjadi anak ular setelah dierami 60 hari. Baik ular
ovovivipar maupun ovipar, anak-anaknya dapat hidup sendiri tanpa asuhan
induknya.
Telur-telur
ular dapat ditetaskan secara buatan dengan mesin penetas telur (inkubator).
Inkubator yang digunakan untuk ular tidaklah sama seperti untuk unggas.
Inkubator ular berupa kotak kayu berlampu listrik. Suhu kotak dipcrtahankan
antara 25—27° C dan kelembapannya 75—85%. Agar diketahui suhunya, kotak perlu
dilengkapi dengan termometer. Adapun kelembapannya dapat dipenuhi dengan cara
pemberian spons atau handuk yang selalu basah.
Setelah
kotak inkobator disiapkan, telur dapat diletakkan secara hati-hati di atas
hancuran kertas koran. Perlu diingat, suhu dan kelembapan kotak inkubator harus
terus dikontrol hingga saat menetas. Kelembapan terlalu tinggi akan mendorong
tumbuhnya jamur atau kapang sehingga dapat membunuh telur. Sementara suhu
terlalu tinggi dengan kelembapan rendah akan menyebabkan telur menjadi kering
dan embrio di dalamnya mati.
sumber :