--------------
Yang
menjadi daya tarik:
- - mampu menangkap dan menelan mangsa yang cukup besar
- - mampu melilit dan melingkar
- - memiliki lidah yang panjang
1.
Kulitnya mengembang elastis
Seluruh
tubuh ular dibalut kulit yang elastis sehingga pergerakan tubuhnya sangat
lentur. Kulit yang elastis ini memungkinkan ular meregang dan mengembang saat
menelan mangsa. Saat tubuh sedang mengembang, antara sisik dan kulit yang
terkembang tampak sangat tipis. Lapisan epidermis kulit luar dapat kasar atau
halus. Sisiknya tersusun rapi dari yang besar sampai kecil. Sisik ini
sebenarnya merupakan “tulang kulit” yang disebut dermalcore atau osteoderm dan
ada yang tersusun tumpang tindih (overlapping).
2.
Mampu melingkar dan melilit
Proses
evolusi menyebabkan tulang dada dan kaki ular hanya tinggal bekasnya saja.
Sisa-sisa tulang pinggul (pelvis) dan paha (femur) pada ular boa, ular cacing (worm
snakes), dan ular phyton lebih jelas. Ular memiliki 200—300 ruas tulang
belakang (vertebrae) yang masing-masing dilengkapi tulang iga, kecuali dua
tulang leher pertama. Tulang belakang dan tulang iga mempunyai persendian
(artikulasi) yang sangat luwes. Itulah sebabnya ular mampu melakukan gerakan
melingkar, melilit, mengembang, atau mengempis.
Otot
tubuh terbagi dalam kelompok-kelompok kecil untuk menggerakkan tulang belakang
dan tulang rusuk. Kontraksi otot di sebelah badan dapat menghasilkan kontraksi
bergelombang secara berurutan ke otot berikutnya. Otot-otot antartulang rusuk
dan dada dipakai untuk pergerakan pernapasan, ikut membantu ular menelan
mangsa, dan menjalar.
Otot-otot
bagian kepala dan rahang dapat berkontraksi dan mengendor (relaksasi) begitu
luwesnya sehingga mampu menggerakkan tulang-tulang kepala agar rahang dapat
membuka lebar. Demikian pula kontraksi otot yang melayani kelenjar bisa. Namun,
otot yang menggerakkan bola mata (musculus retractor bulbi) tidak ada.
3.
Memiliki lidah yang panjang
Lidah
yang panjang dan silindris berfiingsi sebagai indera perasa dan peraba. Lidah
dapat dijulurkan melalui noktah tengah yang berada di bibir bawah sehingga ular
mampu menjulurkan lidah tanpa harus membuka mulut. Perilaku menjulurkan lidah
inilah yang menjadi salah satu daya tariknya.
Umumnya
lidah berwarna hitam, tetapi adakalanya berwarna merah terang atau kebiruan.
Walaupun panjang dan bergerak sangat dinamis, lidah bukan sebagai alat bantu
menelan.
Sebagai
indera perasa, lidah ular dipakai untuk mengenali lingkungan baru dengan cara
dijulurkan ke luar agak lama. Bila ada makanan atau benda baru di dekatnya,
ular akan menjulurkan lidah dan menyentuhkannya berkali-kali sebelum menelan
atau menolaknya. Bila timbul rangsangan istimewa maka lidah akan dijulurkan dan
bergetar.
sumber :