Selasa, 27 Maret 2012

MODUL 4 : Beberapa hal tentang kura-kura ( bagian 1)


 
MODUL 4 : Beberapa hal tentang kura-kura ( bagian 1)

MODUL 4 T-REC SEMARANG @ GATHERING TGL 25 Maret 2012



Beberapa hal tentang kura-kura ( bagian 1)
-          Kura adalah hewan bersisik berkaki empat yang termasuk golongan reptil
-          (ordo) Testudinata (atau Chelonians) ini khas dan mudah dikenali dengan adanya ‘rumah’ atau batok (bony shell) yang keras dan kaku.
-          Batok kura-kura ini terdiri dari dua bagian
-          atas yang menutupi punggung disebut karapas (carapace)
-          dan bagian bawah (ventral, perut) disebut plastron.
-          Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal tiga kelompok hewan yang termasuk bangsa ini, yalah penyu (bahasa Inggris: sea turtles), labi-labi atau bulus (freshwater turtles), dan kura-kura (tortoises).
-          Dalam bahasa Inggris, dibedakan lagi antara kura-kura darat (land tortoises) dan kura-kura air tawar (freshwater tortoises atau terrapins).
-          Kura-kura hidup di berbagai tempat, mulai daerah gurun, padang rumput, hutan, rawa, sungai dan laut. Sebagian jenisnya hidup sepenuhnya akuatik, baik di air tawar maupun di lautan.
-          Kura-kura ada yang bersifat pemakan tumbuhan (herbivora), pemakan daging (karnivora) atau campuran (omnivora).
-          Kura-kura tidak memiliki gigi. Akan tetapi perkerasan tulang di moncong kura-kura sanggup memotong apa saja yang menjadi makanannya.
-          Kura-kura berbiak dengan bertelur (ovipar).
-          Sejumlah beberapa butir (pada kura-kura darat) hingga lebih dari seratus butir telur (pada beberapa jenis penyu) diletakkan setiap kali bertelur, biasanya pada lubang pasir di tepi sungai atau laut, untuk kemudian ditimbun dan dibiarkan menetas dengan bantuan panas matahari.
-          Jenis kelamin anak kura-kura yang bakal lahir salah satunya ditentukan oleh suhu pasir tempat telur-telur itu tersimpan.
-          Pada kebanyakan jenis kura-kura, suhu di atas rata-rata kebiasaan akan menghasilkan hewan betina. Dan sebaliknya, suhu di bawah rata-rata cenderung menghasilkan banyak hewan jantan.
-          Di habitat aslinya, kura-kura air menjalani proses hibernasi (“tidur” dalam jangka panjang) sebagai antisipasi dari adanya musim yang ekstrim, yaitu dengan merendamkan dirinya dalam lumpur selama kondisi ekstrim.
-          Lain halnya dengan kura-kura air yang dipelihara dalam kandang, hibernasi tidak pernah dilakukan karena tidak ada lagi musim yang ekstrim.
-          Yang perlu diperhatikan:
  • -         hindari pemakaian bahan kandang yang kasar dan beracun
  • -         lengkapi kandang dengan kolam
  • -         hindari pemakaian air yang sudah tercemar bahan beracun
-          Kandang harus dilengkapi dengan kolam seluas duapertiga luas kandang dan sepertiganya daratan.
-          Daratan ini perlu dilengkapi dengan batu-batuan dan tanaman hijau sebagai tempat persembunyiannya. Bahkan kandang dapat dilengkapi “pantai berpasir” kalau pemeliharaannya ditujukan untuk perkembangbiakan.
-          Sementara kolamnya dilengkapi kayu yang dapat mengapung agar kura-kura kecil dapat beristirahat di atasnya atau bersembunyi di sisinya.
-          Sebagai hewan peliharaan, kura-kura dapat menderita malnutrisi karena umumnya hobiis kurang memperhatikan jenis dan porsi makanan yang diperlukan.
-          Banyak yang mengira kura-kura hanya makan tumbuhan, padahal ia pun makan daging.
-          Memang kura-kura dewasa hanya makan daging saja, sedangkan kura-kura muda memakan tumbuhan dan daging. Perubahan perilaku makan ini terjadi setelah usia 2 tahun.
-          Pemberian makanan tergantung besar dan umur kura-kura air. kura-kura muda biasanya diberi makan sekali setiap hari, sedangkan kura-kura dewasa (tua) cukup diberi makan 2—3 kali seminggu.
-          Makanan anjing atau kucing yang kering terutama berbahan atau beraroma ikan sangat baik diberikan karena kandungan zat nutrisinya lengkap. Apalagi makanan tersebut tidak berbau, bersih, awet disimpan, serta feses dan urine yang dihasilkan sedikit.
-          Terkadang makanan segar yang diberikan tidak selalu mengandung zat gizi berimbang. Agar gizinya berimbang, kura-kura dapat diberi makanan tambahan berupa tablet mineral dan vitamin, terutama kalsium, fosfor, dan vitamin D.
-          Yang perlu diperhatikan:
-          -         derajat keasaman air yang baik adalah pH 6—6,5
-          -         kontrol terus kondisi tubuh kura-kura agar tetap sehat
-          Untuk memperoleh kondisi pH air yang baik, ke dalam air kolam dapat ditambahkan sedikit vinegars (minuman asam), baik bening maupun kecokelatan, dan garam non-yodium (satu sendok makan). Cara ini untuk mencegah dan membatasi berkembangnya mikroorganisme patogen.
-          Pengosongan dan pembersihan kolam atau akuarium perlu dilakukan sebulan sekali, terutama kolam atau akuarium kecil. Pembersihan total kolam yang luas dapat dilakukan 3—6 bulan sekali.
-          Suhu lingkungan dan suhu air diusahakan mendekati habitat aslinya. Suhu optimum bagi kura-kura adalah 22—27″ C. Suhu lingkungan rendah menyebabkan kura-kura hilang nafsu makan dan malas bergerak. Untuk mencapai kondisi suhu optimum, sebaiknya kandang diberi lampu listrik atau alat pemanas.


................dari ber bagai sumber