Jumat, 09 Maret 2012

MODUL 1 : KLAS / CLASS REPTILIA


KLAS REPTILIA

-          Reptil (binatang melata) adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya.

-          Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan empat tungkai)
-          dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik.
-          Sekarang ini mereka menghidupi setiap benua kecuali Antartika, dan saat ini mereka dikelompokkan sebagai:
-          Mayoritas reptil adalah ovipar (bertelur) meski beberapa spesies Squamata bersifat vivipar (melahirkan). 

-          Reptil vivipar memberi makan janin mereka menggunakan sejenis plasenta yang mirip dengan mamalia.

-          Ukuran reptil bervariasi, dari yang berukuran hingga 1,6 cm (tokek kecil, Sphaerodactylus ariasae) hingga berukuran 6 m dan mencapai berat 1 ton (buaya air asin, Crocodylus porosus). 

-          Cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari reptil adalah herpetologi.

ORDO SQUAMATA
Ordo Squamata dibedakan menjadi 3 sub ordo yaitu :
1. Subordo Lacertilia/ Sauria ( kadal / biawak )
2. Subordo Serpentes/ Ophidia  ( ular )
3. Subordo Amphisbaenia ( kadal tak berkaki)

- Adapun ciri-ciri umum anggota ordo Squamata antara lain tubuhnya ditutupi oleh sisik yang terbuat dari bahan tanduk. 

- Sisik ini mengalami pergantian secara periodik yang disebut molting. 

- Sebelum mengelupas, stratum germinativum membentuk lapisan kultikula baru di bawah lapisan yang lama. Pada Subordo Ophidia, kulit/ sisiknya terkelupas secara keseluruhan, sedangkan pada Subordo Lacertilia, sisiknya terkelupas sebagian. Bentuk dan susunan sisik-sisik ini penting sekali sebagai dasar klasifikasi karena polanya cenderung tetap. Pada ular sisik ventral melebar ke arah transversal, sedangkan pada tokek sisik mereduksi menjadi tonjolan atau tuberkulum. Anggota squamata memiliki tulang kuadrat, memiliki ekstrimitas kecuali pada Subordo Ophidia, Subordo Amphisbaenia, dan beberapa spesies Ordo Lacertilia. 

- Perkembangbiakan ordo squamata secara ovovivipar atau ovipar dengan vertilisasi internal. 

- Persebaran Squamata sangat luas, hampir terdapat di seluruh dunia kecuali Arktik, Antartika, Irlandia, Selandia Baru, dan beberapa pulau di Oceania. (Zug, 1993)



SUB ORDO LACERTILIA DI INDONESIA
Dari kesemua famili anggota lacertilia, terdapat 4 famili yang ada di indonesia, yaitu 

Agamidae, 

Gekkonidae, 

Scincidae, 

Varanidae. 



Agamidae
Famili ini memiliki ciri badan pipih, tubuhnya ditutup sisik bentuk bintil atau yang tersusun seperti genting, demikian pula dengan kepalanya penuh tertutup sisik.
 Lidahnya pendek, tebal, sedikit berlekuk di ujung serta bervilli.
 Jari-jarinya kadang bergerigi atau berlunas
Tipe gigi acrodont..
Habitatnya di pohon dan semak


Scincidae
Ciri umum dari famili ini adalah badannya tertutup oleh sisik sikloid yang sama besar, demikian pula dengan kepalanya yang tertutup oleh sisik yang besar dan simetris.
 Lidahnya tipis dengan papilla yang berbentuk seperti belah ketupat dan tersusun seperti genting.
Tipe giginya pleurodont.
 Matanya memiliki pupil yang membulat dengan kelopak mata yang jelas.
 Ekornya panjang dan rapuh


Varanidae
Ciri dari famili ini adalah badannya yang besar dengan sisik yang bulat di bagian dorsalnya sedang di bagian ventral sisik melintang dan terkadang terdapat lipatan kulit di bagian leher dan badannnya.
Lehernya panjang dengan kepala yang tertutup oleh sisik yang berbentuk polygonal.
Lidahnya panjang bercabang dan tipe giginya pleurodont.
 Pupil matanya bulat dengan kelopak dan lubang telinga yang nyata (Zug, 1993).
Anggota famili ini yang terbesar adalah komodo ( Varanus komodoensis ) yang panjangnya dapat lebih dari 3 meter. Komodo persebarannya terbatas di beberapa pulau kecil di Nusa Tenggara.
Suku varanidae terdiri dari dua kelompok yang sedikit berbeda, yaitu marga Varanus yang besar ( lebih dari 35 spesies di seluruh dunia) dan marga Lanthanous yang sejauh ini berisi spesies tunggal L. Borneensis yang bersalah dari kalimantan. Marga Lanthanous ini merupakan biawak yang bertubuh kecil dan tanpa lubang telinga.


Gekkonidae
Gekkonidae banyak ditemukan di iklim yang hangat. Memiliki keunikan yang berbeda dengan famili yang lain dari vokalisasinya, ketika bersosialisasi dengan gecko yang lain.
 Kebanyakan gecko tidak mempunyai kelopak mata, melainkan matanya dilapisi membrane transparan yang dibersihkan dengan cara dijilat.
Banyak spesies anggota gekkonidae yang memiliki jari khusus yang termodifikasi untuk memudahkannya memanjat permukaan vertikal maupun melewati langit-langit dengan mudah
Kebanyakan gecko berwarna gelap namun ada pula yang berwarna terang.
Beberapa spesies dapat mengubah warna kulitnya untuk membaur dengan lingkungannya ataupun dengan temperature lingkungannya.
Beberapa spesies dapat melakukan parthenogenesis dan juga beberapa spesies betina dapat berkembang biak tanpa pembuahan 




“Partenogenesis (dari bahasa Yunani παρθένος parthenos, "virgin", + γένεσις genesis, "pembuatan") merupakan pertumbuhan dan perkembangan embrio atau biji tanpa fertilisasi oleh pejantan. Partenogenesis terjadi secara alami pada beberapa spesies, termasuk tumbuhan tingkat rendah, invertebrata (contoh kutu air, kutu daun, dan beberapa lebah), dan vertebrata (contoh beberapa reptil, ikan, dan, sangat langka, burung, dan hiu)”


..................dari berbagai sumber